Minggu, 19 Mei 2024

Ekonom Lord Jim O'Neill, yang menciptakan istilah BRIC, mengkritik gagasan mata uang bersama di antara negara-negara BRICS sebagai hal yang “tidak masuk akal.” Ia menyoroti bahwa negara-negara tersebut, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan kemudian Afrika Selatan, belum mencapai banyak hal sejak pertemuan awal mereka. O'Neill berpendapat bahwa tidak adanya kesepakatan antara Tiongkok dan India menguntungkan stabilitas dominasi dolar AS.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Financial Times, O'Neill mengungkapkan pandangannya tentang kemungkinan mata uang BRICS yang bersatu. Topik ini mungkin akan dibahas pada KTT BRICS ke-15 yang diselenggarakan di Afrika Selatan. O'Neill, mantan ekonom Goldman Sachs dan penasihat senior di Chatham House, awalnya memperkenalkan konsep BRIC untuk menunjukkan potensi ekonomi keempat negara.

O'Neill percaya bahwa membentuk mata uang bersama untuk kelompok BRICS adalah hal yang tidak mungkin dan bahkan memalukan. Ia mempertanyakan kepraktisan pendirian bank sentral BRICS dan memandang upaya tersebut secara simbolis mempunyai kekuatan namun secara praktis tidak jelas. Ia berpendapat bahwa kurangnya persatuan antara Tiongkok dan India, yang kesulitan untuk menyepakati hal-hal mendasar seperti sengketa perbatasan, merupakan keuntungan bagi stabilitas supremasi dolar AS.

O'Neill juga mengkritik peran dolar AS dalam sistem keuangan global. Ia menegaskan bahwa dominasi dolar, yang didorong oleh keputusan Federal Reserve AS, tidak menguntungkan bagi negara-negara berkembang. Meskipun beberapa ahli berspekulasi bahwa mata uang seperti yuan Tiongkok, yen Jepang, atau euro pada akhirnya dapat menantang keunggulan dolar, O'Neill berpendapat bahwa pergeseran ini hanya akan terjadi ketika negara-negara tersebut secara aktif mengupayakan adopsi mata uang global.

Ringkasnya, O'Neill berpendapat bahwa usulan mata uang BRICS bersama tidak masuk akal karena kurangnya pencapaian substansial dalam sejarah kelompok tersebut. Ia menekankan pentingnya perselisihan Tiongkok dan India dalam menjaga dominasi dolar AS. Ia juga memperkirakan akan terkikisnya status dolar dan memperkirakan yuan Tiongkok, dan mungkin rupee India, akan mengambil peran global yang lebih signifikan jika negara-negara ini lebih bersatu dalam isu-isu internasional.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Dinamika Mata Uang

Apa usulan mata uang BRICS yang disebutkan dalam teks?

Proposal mata uang BRICS mengacu pada gagasan untuk menciptakan mata uang bersama untuk negara-negara BRICS: Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Proposal ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara-negara tersebut dengan menggunakan mata uang bersama.

Siapakah Lord Jim O'Neill?

Lord Jim O'Neill adalah seorang ekonom Inggris yang dikenal karena menciptakan istilah “BRIC” untuk mewakili potensi ekonomi Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Dia mengkritik kelayakan mata uang BRICS dan menekankan kurangnya pencapaian signifikan di antara negara-negara tersebut.

Mengapa Lord O'Neill menganggap proposal mata uang BRICS “konyol”?

Lord O'Neill menganggap proposal mata uang BRICS tidak praktis karena kurangnya pencapaian substansial di antara negara-negara BRICS. Ia mempertanyakan gagasan pembentukan bank sentral BRICS dan memandang usulan tersebut secara simbolis kuat namun kurang praktis.

Bagaimana kurangnya kesepakatan antara Tiongkok dan India mempengaruhi dominasi dolar AS?

Lord O'Neill menilai tidak adanya konsensus antara Tiongkok dan India mengenai hal-hal penting, seperti sengketa perbatasan, menguntungkan stabilitas dominasi dolar AS. Ia berpendapat bahwa jika kedua negara berpengaruh ini sangat selaras, hal ini dapat menimbulkan tantangan terhadap supremasi dolar dalam sistem keuangan global.

Apa perspektif Lord O'Neill mengenai peran dolar AS dalam sistem keuangan global?

Lord O'Neill menegaskan bahwa posisi dominan dolar AS, yang dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve AS, tidak menguntungkan bagi negara-negara berkembang. Ia berpendapat bahwa peran dolar tidak ideal bagi lanskap ekonomi global yang terus berkembang dan bahwa mata uang lain, seperti yuan Tiongkok atau rupee India, dapat menjadi penting ketika negara-negara ini secara aktif mengupayakan adopsi mata uang global.

Apa prediksi Lord O'Neill tentang masa depan dominasi dolar AS?

Lord O'Neill memperkirakan dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia akan berkurang seiring berjalannya waktu. Ia membayangkan bahwa yuan Tiongkok dan mungkin rupee India dapat menjadi mata uang global yang lebih signifikan jika Tiongkok dan India lebih selaras dalam urusan internasional.

Lebih lanjut tentang Dinamika Mata Uang

Buletin

Berlangganan Newsletter saya untuk posting blog baru, tips & foto baru. Mari tetap update!

Tinggalkan komentar

* Dengan menggunakan formulir ini, Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.

Ikuti kami

CryptokenTop

CrypTokenTop adalah situs web yang didedikasikan untuk menyediakan informasi dan analisis komprehensif tentang dunia cryptocurrency. Kami membahas topik seperti Bitcoin, Ethereum, NFT, ICO, dan topik crypto populer lainnya. Misi kami adalah membantu orang mempelajari lebih lanjut tentang ruang crypto dan membuat keputusan berdasarkan informasi tentang investasi mereka. Kami menyediakan artikel mendalam, analisis, dan ulasan untuk pemula dan pengguna berpengalaman, sehingga semua orang dapat memanfaatkan dunia cryptocurrency yang terus berkembang.

© 2023 Semua Hak Dilindungi Undang-Undang. CryptokenTop

id_IDBahasa Indonesia