Pemerintah Irak baru saja membuat aturan baru yang dimulai pada 14 Mei. Peraturan ini dimaksudkan agar dinar Irak, yang merupakan uang resmi Irak, lebih banyak digunakan dalam transaksi sehari-hari dibandingkan dolar AS; juga, hal ini akan membantu mencegah penyalahgunaan dolar AS di pasar ilegal.
Mempromosikan Dinar
Pemerintah di Irak telah melarang orang menggunakan dolar Amerika untuk urusan pribadi dan bisnis. Artinya, masyarakat sebaiknya menggunakan dinar Irak, yang merupakan mata uang negara mereka. Undang-undang ini dibuat pada hari Minggu untuk mempromosikan penggunaan dinar di kalangan masyarakat Irak dan juga mengurangi popularitas dolar yang semakin meningkat di Irak.
Pemerintah di Irak ingin menutup kesenjangan antara apa yang mereka tawarkan untuk menukarkan uang (dikenal sebagai nilai tukar resmi) dan apa yang bisa diperoleh masyarakat di pasar gelap.
Kementerian Irak mengatakan ini: “Kami menggunakan dinar sebagai uang nasional, ketika Anda memilih dinar untuk membayar, hal itu membantu membuat negara kami lebih kuat dan perekonomian kami lebih kuat”.
Undang-undang tersebut menyatakan bahwa perdagangan dengan mata uang apa pun selain dinar Irak tidak diperbolehkan dan siapa pun yang mencoba merusak dinar Irak atau perekonomiannya akan bertanggung jawab.
Irak Meningkatkan Hukuman untuk Penggunaan Mata Uang Asing
Untuk menghentikan orang menggunakan mata uang asing untuk transaksi bisnis di Irak, Direktorat Anti-Kejahatan Terorganisir Kementerian Dalam Negeri meminta para pedagang berjanji bahwa mereka hanya akan menggunakan dinar Irak. Jenderal Hussein Al Tamimi, yang bekerja di direktorat tersebut, mengatakan orang yang melanggar aturan ini akan didenda satu juta dinar Irak (sekitar $680). Jika ada yang melakukannya lagi, mereka bisa dipenjara.
“Jika seseorang melakukan kesalahan lagi, mereka akan dihukum 1 tahun penjara dan harus membayar satu juta dinar Irak. Jika mereka melakukan kesalahan ketiga, hukumannya berlipat ganda dan izin usahanya dicabut.”
Larangan dolar AS telah menyebabkan banyak tekanan di tempat-tempat terjadinya pertukaran uang. Daerah-daerah ini hanya memperbolehkan orang-orang yang mereka kenal untuk berdagang, dan aparat penegak hukum pemerintah sedang berpatroli untuk memastikan larangan tersebut dipatuhi. Beberapa pasar perdagangan bahkan telah menahan orang-orangnya karena kebijakan ini, menurut laporan pers setempat.
Di Irak, penggunaan dolar AS dilarang. Hal ini berarti sulit bagi masyarakat untuk membeli real estate dan mobil karena penjual meminta pembayaran dalam mata uang asing. Alasan mengapa dolar AS langka adalah karena sanksi yang ditetapkan pemerintah AS terhadap Irak.
Apa pendapat Anda tentang ini? Sampaikan pendapatmu pada bagian komentar di bawah ini!
Sumber gambar yang terkadang kami gunakan adalah Shutterstock, Pixabay, dan Wiki Commons.