Robert Kiyosaki, penulis terkenal Rich Dad Poor Dad, telah lama menjadi pendukung investasi emas dan komoditas lainnya sebagai alternatif perbankan tradisional. Pada tahun 2020, Kiyosaki meramalkan bahwa “kebangkrutan bank” akan terjadi karena ketidakstabilan ekonomi yang meluas di seluruh dunia.
Kiyosaki percaya bahwa bank mempunyai leverage yang berlebihan terhadap utang dan rentan terhadap jatuhnya pasar karena mereka terlalu membebani diri mereka sendiri dengan risiko yang terlalu besar. Ia juga menekankan bahwa meskipun pemerintah dapat memberikan dana talangan (bailout) kepada masing-masing bank, mereka tidak akan mampu melindungi keseluruhan sistem keuangan jika sistem keuangan mengalami kehancuran total. Oleh karena itu, dia merekomendasikan untuk menghindari sistem perbankan tradisional dan berinvestasi pada kelas aset yang lebih stabil seperti emas atau mata uang kripto.
Cryptocurrency adalah salah satu pilihan bagi investor yang mencari stabilitas selama masa-masa sulit. Cryptocurrency memberikan transparansi, keamanan dan kecepatan jika dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional menjadikannya investasi yang menarik bahkan ketika ada ketidakpastian di pasar. Selain itu, mata uang kripto cenderung bergerak secara independen dari pasar saham sehingga nilainya mungkin tetap relatif stabil bahkan selama krisis besar atau kegagalan bank di berbagai negara.
Meskipun mata uang kripto menawarkan perlindungan kepada investor terhadap kemungkinan kehancuran bank, mata uang kripto juga memiliki serangkaian risiko termasuk volatilitas yang disebabkan oleh perubahan sentimen pasar, potensi perubahan peraturan pemerintah, dan keterbatasan teknologi (seperti skalabilitas). Seperti biasa, investor harus melakukan riset sebelum menginvestasikan uangnya ke kelas aset apa pun termasuk mata uang kripto – mengevaluasi tren kinerja masa lalu serta proyeksi masa depan sebelum memutuskan jenis investasi mana yang tepat untuk mereka secara pribadi mengingat keadaan unik mereka.