Fasilitas Likuiditas Penghalang (BLF)
Fasilitas likuiditas backstop (BLF) adalah jenis pengaturan keuangan yang menyediakan pembiayaan jangka pendek kepada lembaga yang membutuhkan likuiditas tambahan. Tujuan BLF adalah untuk menyediakan dana ketika sumber tradisional tidak tersedia atau tidak mencukupi, seperti pada saat pasar sedang tertekan. Intinya, hal ini berfungsi seperti jaring pengaman bagi institusi yang untuk sementara waktu tidak dapat mengakses modal yang memadai setelah mengalami kerugian mendadak atau guncangan lainnya.
BLF dapat digunakan oleh bank dan entitas nonbank, meskipun penggunaannya cenderung berbeda tergantung pada jenis entitas yang menggunakannya. Misalnya, bank biasanya menggunakan fasilitas yang didukung pemerintah, sedangkan bank di luar perbankan sering kali mengandalkan perjanjian swasta dengan investor dan pemberi pinjaman yang bersedia mengambil risiko dengan imbalan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan produk tabungan biasa. Fasilitas tersebut umumnya dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pihak pun yang menanggung seluruh risikonya; sebaliknya biasanya terdapat jaminan dalam bentuk tertentu serta tanggung jawab bersama dari berbagai pihak termasuk regulator jika berlaku.
Manfaat yang ditawarkan oleh fasilitas likuiditas backstop mencakup peningkatan stabilitas pasar karena potensi kerugian akibat likuiditas dapat dikelola dengan lebih efektif; kepercayaan yang lebih kuat di kalangan deposan karena mengetahui bahwa uang mereka akan tetap aman bahkan melalui masa-masa sulit; dan peningkatan fleksibilitas ketika menghadapi kejadian tak terduga tanpa harus menerapkan terlalu banyak batasan sebelumnya.
Yang terakhir, perlu dicatat juga bahwa perusahaan mata uang kripto juga telah menggunakan jenis struktur pendanaan ini dalam beberapa tahun terakhir – meskipun pengaturan ini sangat bervariasi dibandingkan dengan pengaturan konvensional karena cara kerja kripto berbeda dengan mata uang tradisional (sehingga memerlukan jenis yang berbeda). /jumlah keamanan). Meskipun demikian, ketersediaan rencana cadangan terbukti sangat berharga selama masa-masa sulit untuk memastikan solvabilitas institusional dalam jangka panjang, terlepas dari apakah mata uang fiat atau aset digital terlibat pada saat tertentu.