Ketika dunia mengalami gejolak, perekonomian di seluruh dunia mulai runtuh. Negara-negara yang secara tradisional bersekutu dengan Amerika Serikat, seperti Tiongkok dan Brasil, mulai bersatu dan menantang dolar sebagai mata uang global. Langkah ini bisa berarti berakhirnya dominasi Amerika dalam perekonomian global, dan menandai perubahan signifikan dalam cara dunia beroperasi.
Keruntuhan ekonomi global akan terjadi ketika negara-negara BRICS bersatu melawan dolar AS
Andy Schectman, CEO Miles Franklin Precious Metals Investments, telah memperkirakan bahwa keruntuhan ekonomi global akan segera terjadi ketika negara-negara BRICS bersatu melawan dolar. Ia yakin bahwa tren ini akan berlanjut hingga tahun 2022, dan semua perkembangan ini menunjukkan semakin besarnya keretakan antara Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Jika dibiarkan, hal ini dapat berdampak serius terhadap perekonomian global.
Pakar Memprediksi Keruntuhan Ekonomi Saat BRICS Bersatu Melawan Dolar
Ketika Federal Reserve terus menaikkan suku bunga, bank-bank besar memperkirakan tiga kenaikan lagi pada akhir tahun ini. Hal ini akan membuat tingkat suku bunga menjadi 2.25%.
#1 – Para Pakar Memprediksi Keruntuhan Ekonomi yang Akan Terjadi seiring Negara-negara BRICS Bersatu Melawan Dolar
Menurut seorang pakar, keruntuhan ekonomi mungkin terjadi ketika negara-negara BRICS bersatu melawan dolar. Tujuan mereka adalah menciptakan mata uang internasional mereka sendiri yang lebih mudah diakses dan diminati dibandingkan dolar AS.
GAMBAR UTAMA di bidang ekonomi mengkritik rencana Federal Reserve; dapat mengancam tujuan inflasi
Mohamed El-Erian, ekonom Universitas George Washington, menentang Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan rencana bank sentral untuk mencapai target inflasi 2 persen. El-Erian adalah tokoh yang sangat dihormati di bidang keuangan dan ekonomi, dan komentarnya memiliki pengaruh yang signifikan.
El-Erian menyarankan bahwa The Fed harus menargetkan tingkat inflasi stabil yang lebih tinggi yaitu 3-4%. Meskipun ia mengatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh The Fed saat ini “memadai”, ia yakin langkah-langkah tersebut tidak cukup untuk mencapai tujuan inflasi.
El-Erian berpendapat bahwa jika The Fed tidak melakukan tindakan tambahan untuk menstimulasi perekonomian, spiral inflasi dapat terjadi. Ia yakin The Fed saat ini terhambat oleh rendahnya suku bunga dan lemahnya perekonomian, sehingga sulit mencapai target inflasi. El-Erian percaya bahwa salah satu dari kondisi ini dapat berubah di masa depan dan menyebabkan tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Jika El-Erian benar, maka Federal Reserve menghadapi perjuangan berat dalam mencapai target inflasinya. Komentarnya menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan mungkin perlu mengambil tindakan yang lebih agresif untuk menstimulasi perekonomian.
Mengapa blok Bitcoin yang lebih besar mempercepat transaksi dan menaikkan biaya
Peningkatan jumlah ordinal merupakan faktor kunci dalam peningkatan ukuran blok Bitcoin. Semakin besar bloknya, semakin cepat transaksi dapat diproses dan semakin tinggi biayanya.
Negara-negara BRICS – Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan – bersatu melawan dolar AS dan diperkirakan akan membentuk blok ekonomi melawan AS. Aliansi ini berpotensi menantang tatanan perekonomian global, dan dapat berujung pada keruntuhan perekonomian global. Para ahli ekonomi telah mengkritik rencana Federal Reserve dan dapat mengancam tujuan mereka dalam mengendalikan inflasi. Ketika negara-negara BRICS membangun aliansi mereka, blok Bitcoin yang lebih besar mempercepat transaksi dan menaikkan biaya. Hal ini merupakan indikasi jelas bahwa perekonomian global sedang menuju ke arah masalah.